Monday, July 5, 2010

Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad

“Kami mengutus kepada kaumnya Ad, seorang saudaranya yang bernama “Hud” seraya berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, tiada kamu bertuhan selain dari padaNya, tiada lain kaum ini, melainkan orang yang suka mengada-ada saja” (QS. HUd ayat 50).
Nabi Hud merupakan cucu dari Nabi Nuh dengan tugas untuk mengingatkan kaumnya yaitu Kaum Ad untuk memperbaiki tigkah laku mereka yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan dan hukum Allah SWT. Mengapa kaum Nabi Hud ini dinamakan kaum ad? Karena kaum ini dipimpin oleh seorang yang bernama Ad, saudara dari Nabi Hud. Kaum Ad ini mampu mengelola tanah tandus menjadi subur sehingga mendapatkan hasil yang melimpah, cakap membuat benteng pertahanan dan mendirikan gedung-gedung yang besar. Sehingga tak heran karena mempunyai otak yang luar biasa menjadikan kaum Ad ini lebih maju dan kaya dari keturunan yang lain. Namun sayang seribu sayang, mereka ini tidak menyembah Allah SWT melainkan menyembah berhala seperti kaumnya Nabi Nuh. Berhala sesembahan Kaum Ad ini bernama Shamud dan Al-Hatar. Kaum Ad ini mempunyai sifat yang sombong, angkuh dan keji serta senang melakukan perbuatan-perbuatan kemaksiatan, permusuhan, perselisihan dan saling memfitnah antar sesamanya.Melihat kaumnya seperti itu Nabi Hud menasehati kaumnya, seperti dijelaskan dalam QS. Al-A’rof ayat 65 yang artinya “Hud berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah. Tiadalah bagimu sekalian dari Tuhan selain Dia (Allah). Maka mengapa kalia tidak takut kepadaNYa?“.
Mendengar seruan Nabu Hud, kaum Ad tak sedikitpun menghiraukannya bahkan mereka menuduh bahwa ucapan Nabi Hud adalah bualan belaka. Mereka juga menertawakan serta beranggapan bahwa pengikut-pengikut Nabi Hud hanya orang-orang bodoh yang tidak mempunyai akal fikiran yang waras, sehingga mudah dipengaruhi oleh Nabi Nuh. Bermacam cara yang dilakukan Nabi Hud untuk menyampaikan risalah Allah kepada kaumnya, sampai-sampai diingatkan kepada mereka tentang siksaan Allah yang diturunkan kepada umatnya Nabi Nuh dimana Allah menurunkan banjir besar, dunia menjadi lautan dan semua orang yang durhaka kepadaNya semuanya habis dan binasa. Namun Kaum Ad tak menggubris sedikitpun, na’udzubillah…
Sampailah Allah menurunkan siksaan dengan terjadinya angin “shar-shar” atas kedurhakaan Kaum Ad tersebut. Angin shar-shar adalah angin yang sangat keras dan kencang yang menyebabkan mereka binasa. Seperti yang dijelaskan dalam QS.Al-Haqqa ayat 6-8, yang artinya : “Adapun kaum Ad maka mereka dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Allah menimpakan angin itu selama tujuh malam dan delapan hari secara terus-menerus, maka kamu lihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan, mereka bagaikan pohon kurma yang tumbang dan kosong didalamnya. Maka apakah ada kamu lihat orang yang masih tinggal diantara mereka?”.
Setelah diturunkan adzab itu, Kaum Ad mengakui kerasulan Nabi Hud dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Namun semuanya sudah terlambat, karena Allah sudah terlanjur menurunkan adzabNya, yang tak ada satupun dapat mencegah semua kehendakNya.

Dari kisah diatas, merupakan peringatan bagi kita bahwa apa yang kita miliki : kekayaan, kepintaran, kecantikan, pangkat dan jabatan dan lain-lain adalah tak ada artinya dihadapan Allah tanpa keimanan padaNya.

0 comments: